Sebelum Terlambat Kenali Tanda VVT-i Toyota Avanza Yang Bermasalah, Ini Pertandanya!

 on Selasa, 21 Juni 2022  

 Pertanda VVT-i Yang Bermasalah Pada Toyota Avanza





 
Avanza dan Xenia adalah proyek mobil kembar yang di gagas oleh pabrikan Toyota dan Daihatsu Indonesia, karena pada tahun 1998/1999 mobil keluarga seperti Toyota Kijang naik hingga tiga kali lipat menjadi 180 jutaan. 


Hal tersebut mendorong kedua pabrikan Toyota dan Daihatsu berkaloborasi untuk menghasilkan mobil keluarga yang lebih murah dari Toyota Kijang. Maka pada tahun 2003 Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia resmi meluncur dipasaran Indonesia.


Dengan positioning dibawah Toyota Kijang, duo Avanza dan Xenia dibanderol dengan harga 70 juta rupiah untuk tipe terendahnya pada saat itu. Dengan spesifikasi khas Indonesia seperti penggerak roda belakang, ground clearance tinggi dan bagasi yang cukup luas.


Sontak menarik perhatian konsumen dan pamor mobil ini langsung melesat meninggalkan mobil keluarga pada saat itu seperti Toyota kijang, Daihatsu Zebra, Suzuki Carry, dan Mitsubishi T 120 SS.


Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2004 Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia, duet Avanza dan Xenia sukses  mendapatkan gelar mobil sejuta umat untuk menggantikan Toyota Kijang yang lebih dulu eksis. Dan segi angka penjualan keduanya pun selalu ada di top 3. Keduanya bisa disebut sebagai penguasa penjualan maupun dijalanan. Dan duet mobil ini yang tercepat mencatat penjualan lebih dari satu juta unit.


Avanza dan Xenia hanya membutuhkan waktu 10 tahun untuk mencapai volume penjualan 1,5 juta unit sejak dipasarkan dari tahun 2004. Padahal Toyota Kijang yang masuk mobil populer membutuhkan waktu 36 tahun untuk menembus angka penjualan 1,5 juta unit.


Setelah mengetahui sejarah singkat tentang Toyota Avanza serta saudara kembarnya yaitu Daihatsu Xenia. Pasti kalian penasaran apa saja hal yang perlu diketahui oleh pemilik atau kalian yang ingin memiliki Avanza. Untuk mengetahuinya silahkan simak penjelasannya berikut ini.
 
 

Apa itu VVT-i ?



Pasti kalian tidak asing melihat atau mendengar kata VVT-i ini. VVT-i adalah singkatan dari Variable Valve Timing-intelligent, VVT-i menggantikan teknologi VVT yang sudah mulai diterapkan tahun 1991 pada  mesin Toyota 4A-GE yang di klaim lebih bertenaga dan semakin efisien, ramah lingkungan dan irit BBM.
 
 
Teknologi VVT-i yang disematkan oleh Toyota ke mobil keluarannya mampu mengatur sistem kerja katup pemasukan bahan bakar (inteks) secara elektronik dan otomatis. 
 
 
Dengan sistem buka tutup katup yang secara otomatis, hasilnya proses masuknya bahan bakar dari ruang penampungan ke ruang pembakaran menjadi lebih efisien. Mesin pun akan lebih bertenaga, hemat bahan bakar, dan lebih ramah lingkungan.
 
 

Fungsi VVT-i

Fungsi VVT-i yang paling utama adalah untuk mengatur waktu buka tutup katup masuk agar bisa diatur sedemikian rupa mengikuti beban kerja mesin. Pengaturan katup ini mengandalkan ECU yang akan menyesuaikan perintahnya dengan putaran mesin, volume udara, temperatur pendingin mesin, dan posisi throttle.
 
 
Sehingga suplai bahan bakar dan udara yang diatur oleh katup membuat pembakaran lebih sempurna dan selain itu, gas buang juga cenderung lebih bersih dan lebih ramah lingkungan jika dibandingkan mesin yang tidak menggunakan teknologi VVT-i.
 
 

Perbedaan mesin yang menggunakan VVT-i dan yang tidak menggunakan VVT-i 

Perbedaan yang paling terlihat antara mesin VVT-i dan yang non VVT-i adalah dari segi konsumsi bahan bakar. Mesin yang sudah menggunakan teknologi ini tentunya lebih irit bahan bakar bahkan sampai 30% jika dibandingkan dengan mesin non VVT-i.
 
 
Selain lebih irit, torsi yang dihasilkan mesin VVT-i pun berbeda dan mampu menghasilkan torsi yang besar saat putaran mesin rendah. Oleh karena itu, banyak mobil yang menggunakan teknologi ini khususnya mobil pabrikan Toyota.
 
 
Dan bisa menjadi saran yang tepat bagi kalian yang menginginkan mobil irit tetapi performa mesin tetap bertenaga serta ramah lingkungan.
 
 

Gejala sensor VVT-i rusak

Semua teknologi pada kendaraan pasti bisa mengalami kerusakan, termasuk VVT-i. Kerusakan pada VVT-i tentu saja disertai dengan gejala lalu  apa saja gejalanya? Untuk mengetahui gejalanya silahkan simak penjelasannya berikut ini.
 
 

1. Lampu check engine menyala

Gejala yang pertama yang pasti terjadi saat sensor VVT-i mengalami kerusakan adalah lampu indikator check engine menyala. Dengan bantuan ECU kalian bisa melihat yang tidak bekerja dengan semestinya dalam kendaraan kalian melalui lampu check engine.
 
 

2. Rough idling

VVT-i menyesuaikan waktu camshaft saat mobil berjalan idle. Hal ini dikarenakan perpindahan idling harus tetap dilakukan sehalus mungkin. Camshaft timing yang sangat lambat akan membuat mesin sulit untuk tidak turun terlalu rendah pada RPM dan stall.  
 
 

3. Akselerasi kasar

Jika sensor VVT-i bermasalah maka akselerasi menjadi kasar. Hal tersebut dikarenakan camshaft tidak bisa menyesuaikan dengan putaran mesin sehingga sistem operasi mesin menjadi tidak efektif dan perpindahan gigi mobil menjadi kasar karena tidak dapat menyesuaikan dengan RPM yang berbeda-beda.
 

 
4. Peningkatan konsumsi BBM

Seperti yang dijelaskan diatas fungsi VVT-i adalah untuk mengatur buka tutup katup dan memastikan konsumsi BBM tetap efisien. Jika terjadi kerusakan pada VVT-i maka dapat dipastikan konsumsi BBM mobil kalian pasti akan menjadi tidak efisien atau menjadi boros. 


Sekian pembahasan kita kali ini, semoga bermanfaat. 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Privacy Policy

Disclaimer

J-Theme